Libra garis tengah; Suka mendengarkan; Kagum - Mengagumi! Unu. Atoin Meto. Paramadina University. Palate!
Psikologi Politik Pemimpin
Rabu, 26 Februari 2025 14:49 WIB
Model kepemimpinan yang menarik untuk dijadikan “pegangan diri” dalam memimpin adalah model integratif (Integrative Model).
Proses pemilihan pilkada di Indonesia pada tahun 2024 telah berakhir dengan dilantiknya para pemimpin terpilih. Beberapa bulan masa kampanye dan penghitungan suara hasil pencoblosan membuahkan pasangan pemimpin yang baru. Para kandidat berusaha semaksimal mungkin untuk menarik simpati masyarakat. Dan figu-figur pemimpin baru akhirnya muncul dan sah secara hukum, dengan adanya pelantikan pada hari ini Kamis, 20 Februari 2025 di Istana, Jakarta Pusat. Pelantikan kepala daerah hari ini dilakukan secara serentak bagi 481 pasang kepala daerah hasil Pilkada 2024.
Pertanyaan penting yang dapat diajukan di sini adalah apakah para politisi yang menjadi pemimpin yang baru dilantik ini bisa menghayati apa yang dinamakan dengan psikologi politik?
Secara singkat dapat dikatakan bahwa psikologi politik merupakan gabungan kesatuan antara ilmu psikologi dan ilmu politik. Hal yang ditekankan dalam ilmu ini yakni tentang bagaimana orang memandang kehidupan politik dari segi psikologi. Apabila psikologi seseorang baik maka hidup politiknya juga baik, dan sebaliknya jika psikologinya buruk maka hidup politiknya juga demikian. Jadi hubungan keduanya saling menentukan. Objek utama dalam psikologi politik adalah para politisi. kaum birokrat, penguasa dan pemimpin partai politik. Dengan mempelajari psikologi politik saya dapat mengetahui karakteristik kepribadian dari tokoh-tokoh politik. Psikologi politik mencoba menyajikan bagaimana cara pikir, emosi, dan perilaku seorang politisi dalam politik.
Seorang politisi (baca: pemimpin) harus mengetahui ilmu psikologi. Karena ilmu psikologi dapat menjadi barometer dan bahan pembelajaran bagi seorang politisi untuk turut serta dalam dinamika kehidupan politik. Selain itu, seorang politisi juga bisa mengenal karakteristik kepribadian dirinya sendiri yang membuat masyarakat dapat menaruh kepercayaan atau dukungan kepadanya sebagai pemimpin yang memperhatikan orang banyak. Dengan demikian sangat penting seorang politisi mengetahui ilmu psikologi bahkan merupakan sebuah kewajiban moral sebelum ia masuk ke dalam sebuah dinamika kepemimpinan politik dewasa ini.
Model kepemimpinan yang menarik untuk dijadikan “pegangan diri” dalam memimpin adalah model integratif (Integrative Model). Alasannya karena model ini merupakan penyatuan dari tiga model kepemimpinan yaitu atribut kepribadian pemimpin, pola hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin, dan faktor lingkungan/konteks. Dengan model ini seorang pemimpin memiliki tipe kepribadian yang kuat dan konsisten, relasi yang baik dengan para pengikutnya dan bertindak sesuai dengan situasi yang tepat. Ketiga model ini kemudian disatukan dalam model kepemimpinan integratif. Hemat saya dengan menjadikan model ini sebagai pegangan dalam memimpin maka seorang pemimpin dapat berhasil untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama.
Psikologi politik relevan menjadi pegangan para pemimpin zaman ini. Jika tidak memahami dan menghayati psikologi politik secara benar, maka seorang pemimpin bisa jatuh dalam politisi yang sakit. Politisi sakit itu sendiri adalah orang yang mengalami gangguan kejiwaan dalam dirinya yang kemudian dibawa ke ranah publik atau arena pertarungan politik. Kekuasaan politik ditempatkan pada posisi yang salah dengan alasan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Umumnya, ciri-ciri yang dimiliki oleh para politisi sakit adalah haus akan kekuasaan, sering melakukan tindakan korupsi, sering membenarkan perjuangannya demi kepentingan rakyat dan menganggap arena politik sebagai tempat meraup keuntungan untuk diri sendiri. Para politisi sakit dapat disebut sebagai orang sakit jiwa yang sebenarnya tidak mampu berargumen dan tidak memahami secara mendasar tentang kehidupan politik yang benar.
Untuk menghindari atau menghadapi politisi sakit seperti yang dimaksud di atas maka kekuatan atau senjata utamanya terletak di unsu rakyat. Rakyat sebagai elemen “penggerak” dari demokrasi ialah realitas politik dapat mencapai kebaikan bersama apabila rakyat berfungsi untuk mengontrol setiap tingkah laku dan kebijakan yang dikeluarkan oleh para elite politik. Prinsip yang digunakan menjawabi pertanyaan ini adalah prinsip dari, oleh, dan untuk rakyat. Rakyat berkewajiban untuk menyeleksi para calon pemimpin dan mengikuti setiap perkembangan kehidupannya serta memberikan kritik kepada mereka. Dengan sikap kontrol dan daya kritis maka rakyat menjadi penggerak utama yang menentukan dalam kehidupan demokrasi.
Harapan bersama masyarakat ialah para pemimpin hasil pilkada serentak tahun 2024 ini dapat memahami psikologi politik dirinya yang akan berdampak pada kerja nyata di daerahnya masing-masing. Seorang pemimpin harus memiliki tipe pemimpin dengan model integratif integratif (Integrative Model). Dengan model ini, pemimpin bisa secara matang melayani rakyat dan mengerjakan program-program yang direncanakan demi kebaikan bersama (bonum commune).

Palate!
0 Pengikut

Kelebihan dari Cara Berkomunikasi yang Baik
Selasa, 22 April 2025 09:07 WIB
Psikologi Politik Pemimpin
Rabu, 26 Februari 2025 14:49 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler